Rindu, mari menemui mimpi.
Di sana kita bisa saling menepi sejenak, menatapi mata-mata yang penuh makna.
Dekap, dekap aku erat-erat, jangan ada celah di dalam dekapanmu.
Lepaskan buliran air matamu sebanyak yang dimau.
Luapkan semua emosimu.
Rasakan tenangnya hati yang saling tertaut menemui tuannya.
Rindu, mari menemui mimpi.
rindu
Memendam Rindu (Lagi dan Lagi)
Lagi, untuk kesekian kalinya harus memendam rindu, menyesaki paru dengan rindu-rindu menyebalkan setelah hari mengejutkan itu habis, sambil menyelami diri dalam rentetan petuah yang tersusun baik dalam kata sebelum semuanya disandingkan dalam bingkai peribadatan. Krusial
Menanti Rindu
Aku di sini, menantimu dalam rindu yang menyesak
— Salim. A. Fillah, dalam Barakallahu laka, Bahagianya Merayakan Cinta
Memelukmu, Rindu
Jika saja jarak ini tak merentangi aku-kamu, izinkan aku menemuimu, lalu memelukmu barang satu-dua detik saja, sekedar memberi sedikit ketenangan atas gundah gulanamu. Tapi lagi-lagi, jarak itu terlalu jauh, sehingga aku hanya bisa memelukmu melalui doa-doa yang sehari-hari nya kurapali. Mudah-mudahan rapalan itu sanggup mengobati kesusahan-kesusahanmu. Semoga Allah senantiasa mudahkan urusan-urusanmu, Rindu.
Merapali Rindu
Rindu, setiap saat, selesai ‘fardhu’, aku selalu menyebut-nyebut namamu. Entah sudah ke berapa kali aku menyebutmu dalam rapalan doa-doa. Kali ke sekian sudah aku menginginkan kita satu. Sebanyak fardhu itulah aku meminta kita dikuatkan pundaknya untuk memikul beban-beban yang kian sarat, dimudahkan urusan-urusan, ditambahkan cintanya, diteguhkan dan ditautkan hatinya, didekatkan, diridhoi cinta ini untuk ke surga-Nya. Sebab, yang aku yakini, doa yang terulang, seperti analogi sepeda. Perlu tidak hanya satu-dua atau tiga kayuh untuk mencapai tempat yang diinginkan, tetapi lebih dari sepuluh, dua puluh, atau tak terhitung jumlahnya. Begitulah, aku ingin kita satu melalui doa yang berulang kali dirapali. Semoga Allah ridhoi.
— yang kuat, Rindu.
Rindu, Aku Rindu
Kalau bukan Allah yang menguatkan, tentu sudah matilah jiwa ini sebab rindu yang menjejali rusuk-rusuk. Rindu, aku rindu.
Di Penghujung September
Hari ketiga puluh di bulan sembilan.
Continue reading
Pulang
Pulang, sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar mahasiswa rantau. Bukan tentang ingin dimanja oleh orang tua, juga bukan ingin di belikan ini itu semaunya. Rindu, itu saja. Continue reading
Sajak Rindu
Ini sajak rindu, ini cerita rindu.
Aku rindu, rindu berkumpul dengan orang-orang yang melingkar. Continue reading