Mahasiswa Tingkat Akhir

Di suatu pagi, April 2014.
Pagi ini, mentari sudah nampak batang hidungnya, sudah memancarkan pendarnya ke seantero nusantara. Duduk di teras rumah seorang teman sambil diiringi tembang melankolis –satu rindu, lagi-lagi, menulis.

Jangan Jadi Dosen Nyebelin

Kehidupan kampus adalah kehidupan yang sangat heterogen, bisa dibilang miniatur dari negara. Kampus menyajikan banyak sekali keunikan-keunikan yang biasanya jarang terjadi di dunia luar kampus. Jelas, adalah suatu keniscayaan apabila dalam suatu kampus mengadakan kegiatan belajar mengajar. Sama seperti SMA atau jenjang lainnya, di kampus juga merupakan gudang ilmu pengetahuan baik dari dosen maupun dari luar itu.

Sebuah Puisi : Menjelang Ujian

semarak ujian mulai meresap dalam setiap lubuk
deret tulisan menggunung
berjajar teratur
bermacam diagram yang holistik
kerumunan slide yang tidak dapat disebut minor

ya, semua itu wajib untuk disantap
meski tidak mungkin semua terpenuhi
kita disini untuk jadi orang hebat
orang yang bisa manfaat meski hanya sebatas serat

Dimana kamu, kamu dan kamu?

Sore ini cerah, kemilau jingga menutupi langit yang membiru di angkasa, seberkas cahaya matahari membaluri badan yang lelah merangkai aktivitas hari ini. Iya, seperti biasa, di Sabtu kemilau ini saya masih tetap menjalani perkuliahan, dimana pada umumnya mahasiswa bisa bersantai melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan dunia perkuliahan, tapi saya berbeda, harus berhimpit-himpitan di kereta (yang seringkali ekonomi), berdesak-desakan dikerumunan manusia. Pengap, panas, sesak, sudah menjadi makanan di hari Sabtu pagi.